Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, efisiensi diterjemahkan dengan daya guna. Ini menunjukkan
bahwa efisiensi selain menekankan pada hasilnya, juga ditekankan pada daya atau
usaha/pengorbanan untuk mencapai hasil tersebut agar tidak terjadi pemborosan.
Menurut Wirapati
efisiensi adalah usaha mencapai prestasi yang sebesar-besarnya dengan
menggunakan kemungkinan-kemungkinan yang tersedia (material, mesin, dan
manusia) dalam tempo yang sependek-pendeknya di dalam keadaan yang nyata tanpa
mengganggu keseimbangan antara faktor-faktor tujuan, alat, tenaga, dan waktu.
Sedangkan menurut
Ghiselli dan Brown The term efficiency has a very exact definition, It is
expessed as the ratio of output to input. Jadi, menurut Ghiselli dan Brown
istilah efisiensi mempunyai pengertian yang sudah pasti, yaitu menunjukkan
adanya perbandingan antara keluaran (output) dan masukan (input).
Efisiensi merupakan
perbandingan terbaik antara suatu hasil (output) dengan usahanya (input).
Perbandingan ini dapat dilihat dari dua segi berikut ini:
1. Hasil (Output)
Suatu
kegiatan dapat dikatakan efisien jika suatu usaha memberikan hasil yang
maksimum.
2. Usaha (Input)
Suatu
kegiatan dapat dikatakan efisien, jika suatu hasil tertentu tercapai dengan usaha
yang minimum.
Dari beberapa
pengertian efisiensi di atas, kami menyimpulkan bahwa efisiensi adalah kegiatan
mencapai tujuan dengan benar, dengan cara menggunakan sumber daya, waktu,
tenaga yang minimum secara optimal dengan hasil output yang maksimal. Optimal
di sini bukan berarti menggunakan sumber daya yang ada secara berlebihan,
tetapi menggunakan sumber daya yang ada itu secara baik-baik dan sesuai dengan
apa yang dibutuhkan untuk menghasilkan sebuah output.
Sebuah manajemen yang
efisien (efficient operation) akan menggunakan sumber daya yang ada secara
optimal demi mencapai tujuan yang diinginkan secara maksimal, dan tidak
membuang-buang sumber daya yang ada secara cuma-cuma dalam melaksanakan
operasinya. Suatu operasi tidak efisien jika sebuah manajemen menggunakan
sumber daya melebihi dari jumlah yang diperlukan.
Pada umumnya, manajemen
yang berhasil adalah manajemen yang efisien namun juga efektif. Karena
manajemen yang efisien saja akan sia-sia jika gagal dalam mencapai tujuannya
karena kurang efektif, dan manajemen yang efektif saja akan sangat mungkin
terjadi pemborosan karena tidak efisien.
Dalam agama Islam
sangat menganjurkan efisiensi, mulai dari efisiensi keuangan, waktu, bahkan
dalam berkata dan berbuat yang sia-sia (tidak ada manfaat dan tidak ada
keburukan) saja diperintahkan untuk meninggalkannya, apalagi berbuat yang
mengandung keburukan atau kerugian.[3]
قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ
(1) الَّذِينَ هُمْ فِي صَلاتِهِمْ خَاشِعُونَ(2) وَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ
مُعْرِضُونَ(3)
“Sesungguhnya
beruntunglah orang-orang yang beriman (1) (yaitu) orang-orang yang khusyuk
dalam shalatnya(2) dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan
perkataan) yang tiada berguna(3)”(QS.Al-Mu’minuun1-3)
Dalam mempergunakan
waktu, Islam juga memerintahkan untuk menggunakan waktu yang kita miliki
seoptimal mungkin dan jangan sampai ada waktu yang terbuang secara sia-sia.
Sesuai dengan firman Allah SWT dalam Surat Al-Ashr.
وَالْعَصْرِ(1) إِنَّ الإنْسَانَ
لَفِي خُسْرٍ(2) إِلا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ
وَتَوَاصَوْابِالصَّبْرِ(3)
“Demi
masa(1) Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian(2) kecuali
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasihat menasihati
supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran(3)”
(QS.Al-Ashr 1-3)
B. Prinsip Berlakunya Efisiensi
Untuk
menentukan apakah suatu kegiatan dalam organisasi itu termasuk efisien atau
tidak maka prinsip-prinsip atau persyaratan efisiensi harus terpenuhi. Adapun
prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Efisiensi Harus Dapat diukur
Standar
untuk menetapkan batas antara efisien dan tidak efisien adalah ukuran normal.
Ukuran normal ini merupakan patokan (standar) awal untuk selanjutnya menentukan
apakah suatu kegiatan itu efisien atau tidak. Batas ukuran normal untuk
pengorbanan (input) adalah pengorbanan maksimum. Sedangkan batas ukuran
normal untuk hasil (output) adalah hasil
minimum. Kalau tidak dapat diukur maka tidak akan dapat diketahui apakah suatu
kegiatan atau cara kerja itu efisien atau tidak.
2.
Efisiensi Mengacu Pada Pertimbangan yang
Rasional
Saat
melakukan pertimbangan, haruslah pertimbangan itu pertimbangan yang rasional.
Maksudnya, segala pertimbangan harus berdasarkan akal sehat, masuk akal, logis,
dan bukan emosional. Dengan pertimbangan yang rasional, objektivitas pengukuran
dan penilaian akan lebih terjamin.\
3.
Efisiensi Tidak Boleh Mengorbankan Kualitas
(Mutu)
Dalam
hal ini kuantitas boleh saja ditingkatkan tetapi jangan sampai mengorbankan
kualitasnya. Jangan hanya mengejar kuantitas tetapi dengan mengorbankan
kualitas.
4.
Efisiensi Merupakan Teknis Pelaksanaan
Dalam
pelaksanaannya jangan sampai bertentangan dengan kebijakan atasan. Karena
kebijakan atasan tentu saja sudah dipertimbangkan dari berbagai segi yang luas
cakupannya, pelaksanaan operasionalnya dapat diusahakan seefisien mungkin
sehingga tidak terjadi pemborosan.
5.
Pelaksanaan Efisiensi Harus disesuaikan
dengan Kemampuan Organisasi yang Bersangkutan
Penerapan
efisiensi disesuaikan dengan kemampuan sumber daya, dana, fasilitas, dan
lain-lain yang dimiliki oleh organisasi yang bersangkutan sambil diusahakan
peningkatannya. Setiap organisasi tidak selalu mempunyai kemampuan yang sama
dan pengukuran efisiensi hendaknya didasarkan pada kemampuan yang dimilikinya,
baik mengenai sumberdaya, dananya, fasilitasnya ataupun yang lainnya.
Dari
kesemua prinsip yang telah kami jelaskan di atas, prinsi-prinsip tersebut harus
terpenuhi untuk menentukan tingkat efisiensi sebuah kegiatan dalam organisasi.
Jika prinsip atau persyaratan diatas tidak terpenuhi maka tidak dapat diketahui
apakah suatu kegiatan itu sudah efisien atau tidak.
DAFTAR
PUSTAKA
http://muhammadhidayatturahman-ahmad.blogspot.com/2012/06/bab-4-sistem-perilaku-organisasi.html?m=1
(diakses pada 19 Juni 2013)
http://nourainayah.wordpress.com/2012/01/26/efisiensi-dalam-pandangan-islam/
(diakses pada 19 Juni 2013)
Syamsi,
Ibnu. 2004. Efisiensi, sistem, dan
prosedur kerja. PT. Bumi Aksara. Jakarta
Casino Near Me - Las Vegas, NV - Mapyro
BalasHapusWe have a 원주 출장샵 large selection of 오산 출장샵 table games 오산 출장샵 for 거제 출장안마 you to enjoy from your favorite table games like Blackjack, Craps, 당진 출장안마 Roulette and more. We also have plenty of